A. Pengertian
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan paratyphoid abdominalis. (Syaifullah Noer, 1996).
Typhoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C. penularan terjadi secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (Mansoer Orief.M. 1999).
B. Etiologi
Etiologi typhoid adalah salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B dan C. ada dua sumber penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.
C. Patofisiologi
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan / kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses.
Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dimakan oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
D. Tanda dan Gejala
Masa tunas typhoid 10 - 14 hari
Minggu I
Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut.
Minggu II
Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus, penurunan kesadaran.
Masa tunas typhoid 10 - 14 hari
Minggu I
Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut.
Minggu II
Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus, penurunan kesadaran.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
Uji Widal
Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji widal adalah suspensi salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang disangka menderita typhoid. Akibat infeksi oleh salmonella thypi, klien membuat antibodi atau aglutinin yaitu :
Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O (berasal dari tubuh kuman).
Aglutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari flagel kuman).
Aglutinin Vi, yang dibuat karena rangsangan antigen Vi (berasal dari simpai kuman).
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang ditentukan titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien menderita typhoid.
Pemeriksaan SGOT DAN SGPT
SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat kembali normal setelah sembuhnya typhoid.
F. Penatalaksanaan
Perawatan
Pasien diistirahatkan 7 hari sampai demam turun atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.
Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.
Diet
Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein.
Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.
Perawatan
Pasien diistirahatkan 7 hari sampai demam turun atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.
Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.
Diet
Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein.
Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.
Pengobatan:
ZUMAFLOX
GOLONGAN GENERIK
Ciprofloxacin / Siprofloksasin.
INDIKASI
Infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan, infeksi tulang dan sendi, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi saluran pencernaan, gonore akut.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas terhadap Siprofloksasin atau Quinolon yang lain.
Anak-anak, remaja, wanita hamil & menyusui.
PERHATIAN
Usia lanjut, kerusakan susunan saraf pusat, epilepsi.
Interaksi obat :
GOLONGAN GENERIK
Ciprofloxacin / Siprofloksasin.
INDIKASI
Infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan, infeksi tulang dan sendi, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi saluran pencernaan, gonore akut.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas terhadap Siprofloksasin atau Quinolon yang lain.
Anak-anak, remaja, wanita hamil & menyusui.
PERHATIAN
Usia lanjut, kerusakan susunan saraf pusat, epilepsi.
Interaksi obat :
-
|
Dapat meningkatkan kadar Teofilin dalam darah.
|
-
|
Peningkatan sementara kreatinin serum jika digunakan dengan Siklosporin.
|
-
|
Absorpsi dikurangi oleh antasida.
|
EFEK SAMPING
Reaksi saluran pencernaan, susunan saraf pusat, otot skeletal, kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) & reaksi yang lain.
Sangat jarang : kolitis pseudomembranosa, kejang, psikosis & reaksi susunan saraf pusat lainnya, sindroma Stevens-Johnson, fotosensitifitas, kehilangan pendengaran sementara.
KEMASAN
Kaplet salut selaput 500 mg x 50 biji.
DOSIS
Reaksi saluran pencernaan, susunan saraf pusat, otot skeletal, kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) & reaksi yang lain.
Sangat jarang : kolitis pseudomembranosa, kejang, psikosis & reaksi susunan saraf pusat lainnya, sindroma Stevens-Johnson, fotosensitifitas, kehilangan pendengaran sementara.
KEMASAN
Kaplet salut selaput 500 mg x 50 biji.
DOSIS
#
| |
Infeksi saluran kemih :
|
|
-
|
ringan sampai sedang : 2 kali sehari 250 mg.
|
|
-
|
berat : 2 kali sehari 500 mg.
|
#
| |
Infeksi
saluran pernafasan, infeksi tulang dan sendi, infeksi kulit &
jaringan lunak : 2 kali sehari 500 mg, kasus-kasus berat : 2 kali
sehari 750 mg.
|
#
| |
Infeksi saluran pencernaan : 2 kali sehari 500 mg.
|
#
| |
Gonore akut : 250 mg sebagai dosis tunggal.
|
WIAFLOX
GOLONGAN GENERIK
Ciprofloxacin / Siprofloksasin.
INDIKASI
Infeksi saluran kemih ringan sampai sedang, infeksi ringan sampai sedang pada saluran pernafasan, kulit dan jaringan lunak, tulang & sendi, gonore akut.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas, hamil, anak-anak, anak remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
PERHATIAN
Usia lanjut, epilepsi, kerusakan susunan saraf pusat, kerusakan ginjal.
EFEK SAMPING
Efek saluran pencernaan, pusing, sakit kepala, insomnia/susah tidur.
KEMASAN
Tablet salut selaput 500 mg x 2 x 10 biji.
DOSIS
GOLONGAN GENERIK
Ciprofloxacin / Siprofloksasin.
INDIKASI
Infeksi saluran kemih ringan sampai sedang, infeksi ringan sampai sedang pada saluran pernafasan, kulit dan jaringan lunak, tulang & sendi, gonore akut.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas, hamil, anak-anak, anak remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
PERHATIAN
Usia lanjut, epilepsi, kerusakan susunan saraf pusat, kerusakan ginjal.
EFEK SAMPING
Efek saluran pencernaan, pusing, sakit kepala, insomnia/susah tidur.
KEMASAN
Tablet salut selaput 500 mg x 2 x 10 biji.
DOSIS
#
|
Infeksi saluran kemih ringan sampai sedang : 2 kali sehari 250 mg, infeksi berat : 2 kali sehari 500 mg.
|
#
|
Infeksi
ringan sampai sedang pada saluran pernafasan, kulit dan jaringan
lunak, tulang & sendi : 2 kali sehari 500 mg, infeksi berat : 2
kali sehari 750 mg.
|
#
|
Gonore akut : 250 mg sebagai dosis tunggal.
|
VOLINOL
Ciprofloxacin / Siprofloksasin.
INDIKASI
Infeksi saluran kemih kecuali prostatitis, uretritis & servisitis.
Gonore, infeksi saluran pencernaan termasuk demam tifoid & paratifoid, infeksi saluran pernafasan kecuali pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus ß-hemolitikus, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi tulang & sendi.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas.
Hamil, menyusui.
PERHATIAN
Gangguan susunan saraf pusat, kerusakan ginjal.
Interaksi obat :
INDIKASI
Infeksi saluran kemih kecuali prostatitis, uretritis & servisitis.
Gonore, infeksi saluran pencernaan termasuk demam tifoid & paratifoid, infeksi saluran pernafasan kecuali pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus ß-hemolitikus, infeksi kulit & jaringan lunak, infeksi tulang & sendi.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas.
Hamil, menyusui.
PERHATIAN
Gangguan susunan saraf pusat, kerusakan ginjal.
Interaksi obat :
-
|
antasida yang mengandung Aluminium dan Magnesium.
|
-
|
bisa meningkatkan kadar Teofilin dalam plasma.
|
-
|
Probenesid, Klindamisin, Metronidazol.
|
EFEK SAMPING
Keluhan pada saluran pencernaan, gangguan susunan saraf pusat, reaksi kulit, peningkatan sementara jumlah enzim hati.
KEMASAN
Kaplet 500 mg x 30 biji.
DOSIS
Keluhan pada saluran pencernaan, gangguan susunan saraf pusat, reaksi kulit, peningkatan sementara jumlah enzim hati.
KEMASAN
Kaplet 500 mg x 30 biji.
DOSIS
#
|
Infeksi saluran kemih :
| ||||
# |
Infeksi saluran pernafasan, tulang, sendi, kulit, dan jaringan lunak :
| ||||
#
|
Infeksi saluran pencernaan : 2 kali sehari 500 mg.
| ||||
#
|
Gonore akut : 250 mg sebagai dosis tunggal.
| ||||
#
|
Osteomielitis (radang sumsum tulang) akut : tidak kurang dari 750 mg 2 kali sehari.
Pasien yang menderita disfungsi ginjal dengan klirens kreatinin kurang dari 20 mL/menit : dosis normal sekali sehari atau 2 kali sehari ½ dosis normal. |
TEQUINOL 500
|
GENERIK
Ciprofloxacin / Siprofloksasin HCl.
INDIKASI
Infeksi saluran kemih, saluran pernafasan (kecuali peumonia Streptococcus), tulang dan sendi, kulit dan jaringan lunak, saluran pencernaan termasuk demam tifoid/paratifoid, gonore akut, osteomielitis (radang sumsum tulang) akut.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap Siprofloksasin & derivat Quinolon lain.
Hamil, menyusui, anak-anak, remaja.
PERHATIAN
Gangguan fungsi ginjal.
Interaksi obat :
Ciprofloxacin / Siprofloksasin HCl.
INDIKASI
Infeksi saluran kemih, saluran pernafasan (kecuali peumonia Streptococcus), tulang dan sendi, kulit dan jaringan lunak, saluran pencernaan termasuk demam tifoid/paratifoid, gonore akut, osteomielitis (radang sumsum tulang) akut.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap Siprofloksasin & derivat Quinolon lain.
Hamil, menyusui, anak-anak, remaja.
PERHATIAN
Gangguan fungsi ginjal.
Interaksi obat :
-
|
bisa meningkatkan kadar Teofilin dalam plasma.
|
-
|
peningkatan sementara kreatinin dalam serum jika digunakan dengan Siklosporin.
|
-
|
absorpsi dikurangi oleh antasida.
|
EFEK SAMPING
Keluhan pada saluran pencernaan, sakit kepala, kelelahan, gangguan penglihatan, reaksi kulit, kenaikan sementara nilai enzim hati.
KEMASAN
Kaplet salut selaput 500 mg x 30 biji.
DOSIS
# Infeksi saluran kemih :
Keluhan pada saluran pencernaan, sakit kepala, kelelahan, gangguan penglihatan, reaksi kulit, kenaikan sementara nilai enzim hati.
KEMASAN
Kaplet salut selaput 500 mg x 30 biji.
DOSIS
# Infeksi saluran kemih :
-
|
ringan sampai sedang :
|
2 kali sehari 250 mg.
|
-
|
berat :
|
2 kali sehari 500 mg.
|
# Infeksi saluran pernafasan (kecuali peumonia Streptococcus), tulang dan sendi, kulit dan jaringan lunak :
-
|
ringan :
|
2 kali sehari 500 mg.
|
-
|
berat :
|
2 kali sehari 750 mg.
|
# Infeksi saluran pencernaan termasuk demam tifoid/paratifoid : 2 kali sehari 500 mg.
# Gonore akut : 250 mg sehari sebagai dosis tunggal.
# Osteomielitis akut : untuk mencapai konsentrasi yang mencukupi, dosis tidak boleh kurang dari 750 mg 2 kali sehari.
# Gonore akut : 250 mg sehari sebagai dosis tunggal.
# Osteomielitis akut : untuk mencapai konsentrasi yang mencukupi, dosis tidak boleh kurang dari 750 mg 2 kali sehari.
PONCOFLOX
GOLONGAN GENERIK |
Ciprofloxacin / Siprofloksasin.
INDIKASI
Infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, tulang, sendi, kulit & jaringan lunak, saluran pencernaan, gonore akut, osteomielitis (radang sumsum tulang) akut.
KONTRA INDIKASI
INDIKASI
Infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, tulang, sendi, kulit & jaringan lunak, saluran pencernaan, gonore akut, osteomielitis (radang sumsum tulang) akut.
KONTRA INDIKASI
#
|
Hipersensitif terhadap Siprofloksasin.
|
#
|
Bayi berusia kurang dari 3 bulan & anak-anak yang belum puber.
|
#
|
Hamil & menyusui.
|
PERHATIAN
#
|
Kerusakan susunan saraf pusat & rentan terhadap kejang.
|
#
|
Gangguan fungsi ginjal atau hati.
|
#
|
Pada lansia dimana terdapat kegagalan sirkulasi darah otak terutama selama stroke.
|
Interaksi obat :
-
|
diantagonis oleh Nitrofurantoin.
|
-
|
mempertinggi efek antikoagulan.
|
-
|
menghambat metabolisme Teofilin.
|
-
|
absorpsi dikurangi oleh antasida yang mengandung Aluminium dan Mg(OH)2.
|
-
|
mempertinggi kadar Kreatinin dalam serum jika digunakan dengan Siklosporin.
|
EFEK SAMPING
#
|
Mual,
diare, muntah, nyeri perut, kembung, anoreksia (kehilangan nafsu
makan), mengantuk, sakit kepala, pusing, insomnia/susah tidur,
agitasi/kegelisahan, kejang atau mengigil & ruam kulit.
|
#
|
Eosinofilia, leukositopenia, leukositosis, anemia.
|
#
|
Sakit kuning kolestatik, hiperglikemia.
|
#
|
Kristaluria & hematuria.
|
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN
Tablet 500 mg x 2 x 10 biji.
DOSIS
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
KEMASAN
Tablet 500 mg x 2 x 10 biji.
DOSIS
#
|
Infeksi saluran kemih : 2 kali sehari 250 mg, parah : 2 kali sehari 500 mg.
|
#
|
Infeksi saluran pernafasan, tulang, sendi, kulit & jaringan lunak : 2 kali sehari 500 mg, parah : 2 kali sehari 750 mg.
|
#
|
Infeksi saluran pencernaan : 2 kali sehari 500 mg.
|
#
|
Gonore akut : 250 mg sebagai dosis tunggal.
|
#
|
Osteomielitis akut : tidak kurang dari 750 mg 2 kali sehari.
|
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
INTERFLOX |
250 mg-500 mg
TABLET-KAPLET
KOMPOSISI :
INTERFLOX 25O
Tiap tablet salut selaput mengandung :
TABLET-KAPLET
KOMPOSISI :
INTERFLOX 25O
Tiap tablet salut selaput mengandung :
Cipfofloxacin HCl-1H20 setara dengan Ciprofloxacin
|
250mg
|
INTERFLOX 5OO
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Tiap kaplet salut selaput mengandung :
Ciprofloxacin HCl.1H2O setara dengan Liproroxacrn
|
500 mg
|
KHASIAT :
Ciprofloxacin merupakan antlbiotik golongan fluorokuinolon,bekerja dengan cara mempengaruhi enzim DNA gyrase bakteri. Ciprofloxacin merupakan antibiotik untuk bakteri Gram-negatif dan Gram-positif yang sensitif. Bakteri Gram-positif yang sensitif : Enterococcus faecalis,Staphylacaccus aureus,Staphylacoccus epidermidis,Strcptccaccus pyagenes. Bakteri Gram-negatif yang sensitif : Campylobacter jejuni,Citrabacter divercus,Citrobacter freundii,Entercbacter claacae,Escherichia cali,Haemaphilus influenzae,Klebsiella pneumaniae,Morganella morganii,Neisseria ganorrhoeae,Proteus mirabilis,Proteus vulgaris,Providencia stuartii,Providencia rettgeri,Pseudomonas aeruginosa,Salmaneila typhi,Senatia marcescens,Shigella flexneri,Shigella sonnei.
INDIKASI
Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap Ciprofloxacin sepeiti :
Ciprofloxacin merupakan antlbiotik golongan fluorokuinolon,bekerja dengan cara mempengaruhi enzim DNA gyrase bakteri. Ciprofloxacin merupakan antibiotik untuk bakteri Gram-negatif dan Gram-positif yang sensitif. Bakteri Gram-positif yang sensitif : Enterococcus faecalis,Staphylacaccus aureus,Staphylacoccus epidermidis,Strcptccaccus pyagenes. Bakteri Gram-negatif yang sensitif : Campylobacter jejuni,Citrabacter divercus,Citrobacter freundii,Entercbacter claacae,Escherichia cali,Haemaphilus influenzae,Klebsiella pneumaniae,Morganella morganii,Neisseria ganorrhoeae,Proteus mirabilis,Proteus vulgaris,Providencia stuartii,Providencia rettgeri,Pseudomonas aeruginosa,Salmaneila typhi,Senatia marcescens,Shigella flexneri,Shigella sonnei.
INDIKASI
Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap Ciprofloxacin sepeiti :
-
|
lnfeksi saluran Kemih termasuk prostatitis
|
-
|
Uretritis dan sevisitis gonore.
|
-
|
Infeksi
saluran cerna,termasuk demam tifoid yang disebabkan oleh S.
typhl.Khasiat Ciprofloxacin untuk eradikasi "chronic thypoid carrie"
belum diketahui.
|
-
|
lnfeksi saluran nafas,kecuali pneumonia akibat streptococcus.
|
-
|
Infeksi kulit dan jaringan lunak.
|
-
|
Infeksi tulang dan sendi.
|
KONTRA INDIKASI :
-
|
Penderita yang hipersenstif terhadap Ciprofloxacin atau antibiotik derivat kuinoion lainnya
|
-
|
Wanita hamil dan menyusui.
|
-
|
Anak-anak di bawah usia 12 tahun.
|
EFEK SAMPING :
-
|
Efek terhadap saluran cerna
Mual,diare,iruntah,gangguan pencemaan,dispepsia,nyeri abdomen,flatulSsi,anoreksia,disfagia. Kalau terjadi diare berat atau persisten selama atau sesudah pengobatan,segera konsultasi pada dokter karena gejala tersebut mungkin menutupi kelainan yang lebih serius (kolitis pseudomembran) yang memerlukan tindakan segera.Kalau ini terjadi,pemberian Ciprofloxacin harus segera di hentikan dan diganti dengan obat lain yang lebih sesuai(misal Vancomycin per 4 x 250 mg sehari).Obat-obat yang menghambat perisialtik merupakan kontraindikasi. |
-
|
Efek terhadap sistem saraf Pusing,sakit kepala,rasa
letih,insomnia,agitasi,tremor,sangatjarang : paralgesia
perifer,berkeringat,kejang,ansietas,mimpi
buruk,konfusi,depresi,halusinasi,gangguan pengecapan dan
penciuman,gangguan penglihatan (misal penglihatan
ganda,warna-warni).Reaksi kadang-kadang timbul setelah pemberian
Ciprofloxacin untuk pertama kalinya.Dalam hal lni Ciprofloxacin
harus segera dihentikan dan segera konsultasi pada dokter.
|
-
|
Reaksi hipersensitifitas Reaksi kulit seperti kemerahan pada
kulit,pturitus,drugfever.Reaksi anafilaktik/anafilaktoid
(sepertiedema pada wajah,vaskuler dan laring,dispnea yang bertambah
berat sehingga terjadi syok yang mengancam jiwa).Dalam hal ini
Ciprofloxacin segera dihentikan,tindakan kedaruratan medis (misal
mengatasi syok) harus segera dilakukan.
|
-
|
Efek terhadap renal/urogenital
Nefritis interstisial,gagal ginja,termasuk gagal ginjal yeng transient (sementara),poliura,retensi urine, pendarahan uretheral, vaginitis dan asiodosis releosiife. |
-
|
Efek terhadap hati Hepatitis,sangat jarang : kelainan hati yang luas seperti nekrosis hati.
|
-
|
Efek terhadap sistem kardiovaskuler
Jarang : takikardia,palpitasi,atrial flutter,ventricular ectopy,sinkope,hipertensi,angina pektoris,infark miokardial,cardiopulmonary arrest,cerebral thrombosis,wajah merah dan panas,migrain,pingsan. |
-
|
Lain-lain
Jarang : nyeri sendi,lemas seluruh tubuh,nyeri otot,tendovaginitis,fotosensitifitas ringan,tinnitus,gangguan pendengaran terutama untuk frekuensi tinggi,epistaksis,laryngeal atau pulmonary edema,hemoptisis,bronchospasm,pulmonary embolism. embolism. |
-
|
Efek pada darah
Eosinofilia,leukositopenia,leukositosis,anemia granulositopenia. Sangat jarang : trombositopenia,trombositosis,kelainan protrombin. |
-
|
Efek pada nilai laboratorium/deposit urin
Kadar transminase dan alkali fosfatase dalam darah mungkin meningkat untuk sementara:ikterus kolestatik dapat terjadi terutama pada pasien yang pernah mengalami kelainan;peningkatan kadar urea, kreatinin dan bilirubin darah seara transient (sementara);hiperglikemia;pada kasus tertentu:kristaluria dan hematuria. |
PERINGATAN/PERHATIAN.
-
|
Ciprofloxacin harus ditelan dengan air secukupnya untuk mencegah kristaluria.
|
-
|
Hati-hati pemberian pada penderita dengan ganguan ginjal (lihat aturan pakai).
|
-
|
Pemberian tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
|
-
|
Ciprolloxacin
harus diberkan dengan hati-hati pada penderita usia lanjut.Pada kasus
epilepsi dan pasien yang pernah mengalami gangguan SSP (misalnya
ambang kejang rendah,riwayat konvulsi aliran darah ke otak berkurang
dan stroke).Ciproftoxecin hanya dibrikan jika manfaatnya lebih
besar dibanding risikonya,karena pasien demikian mungkin akan
menderita efek samping SSP.
|
-
|
Meskipun
diminum sesuai dengan resep dokter,obat ini dapat mengganggu respoas
pasien,kemampuan mengemudi dan menjalankan mesin.Gangguan ini akan
lebih berat jika diminum bersama alkohol.
|
-
|
Seperti
halnya antimikroba lainnya,pemberian jangka lama dapat mengakibatkan
pertumbuhan berkelebihan dari mikroorganisme yang kurang peka.
|
-
|
Hindarkan
penderita dari sinar matahari yang berlebihan.Bila terjadi
fototoksisitas pengobatan harus segera di hentikan.
|
INTERAKSI OBAT :
-
|
Obat-obat
yang mempengaruhi keasaman lambung (antasida) yang mengandung
Aluminium atau Magnesium hydroxide akan mengurangi absorpsi
Ctprofloxacin.Karena itu Ciprofloxacin harus ditelan 1-2 jam sebelum
atau minimal 4 jam sesudah meminum antasida.Pembatasan ini tidak
berlaku pada antasida yang tidak mengandung Aluminium atau
Magnesium hydroxide.
|
-
|
Pemberian
Cipxofloxacin bersama Theophylline dapat meningkatkan kadar
Theophylline dalam plasma sehingga dapat menimbulkan efek samping
Theophylline.Apabila kombinasi ini tidak dapat dihindarkan,kadar
Theophylline dalam plasma harus dimonito rdan dosis Theophylline harus
dikurangi. Jika kadar Theophylline tidak dapat dimonitor,pemberian
Ciprofloxacin harus dihindari.
|
-
|
Kenaikan
kadar kreatinin serum untuk sementara terlihat pada pemberian
Ciprofloxacin bersama Cyclosporine.Dalam hal ini,kadar kreatinin
serum harus sering dipantau (dua kali seminggu).
|
-
|
Harus dipertimbangkan kemungkinan terjadinya interaksi pada pemberian Ciprofloxacin bersama Probenecid.
|
-
|
Pemberian bersama Ciprofloxacin dan antikoagulan oral dapat memperpanjang waktu pendaranan.
|
-
|
Pemberian bersama Metoclopramide mempercepat absorbsi Ciprofloxacin.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar